Masa lalu penuh peristiwa yang membuat kita bisa bercermin tentang sejarah nenek moyang
Jumat, 22 April 2016
GEDRIK
bisa hanya dengan melompati petak petak, bisa juga ditambah dengan kemampuan mendorong pecahan genting agar selamat sampai di tujuan
LOMPAT?
dimulai dari memasang satu telapak kaki dilompati, jika berhasil ditambah dua telapak kaki, dan seterusnya tergantung jumlah teman yang ikut permainan.
KETAPEL PLINTHENGAN
Alatnya sederhana.
Cukup mencari ranting kayu yang berbentuk V, diikat dengan tali karet, ditengah tengah tali diberi kain atau karet yang agak lebar untuk membungkus batu.
Alat ini sering digunakan untuk mengusir burung di sawah atau berburu burung atau mengusir burung lainnya
Bisa juga untuk bermain perang perangan. salingf melempar batu dengan lat ketapel ini.
GENDIRAN CIRAK
Gendiran. Yang kalah di gendir. Digendir maksudnya dijatuhi kelerang dari atas
Permainan ini dimuai dari wok, lobang di tanah. Dari jarak yang ditentukan, peserta permainan melempar kelereng ke lobang yang telah dibuat. Yang bisa masuk atau mendekati masuk lonag itu lah pemenang.
Cirak
adu ketangkasan, yang menang berhak memiliki kelereng yang diadu
Permainan ini dimuai dari wok, lobang di tanah. Dari jarak yang ditentukan, peserta permainan melempar kelereng ke lobang yang telah dibuat. Yang bisa masuk atau mendekati masuk lonag itu lah pemenang.
Cirak
adu ketangkasan, yang menang berhak memiliki kelereng yang diadu
SETAN
Setan?
Ya itulah permainan anak-anak.
Kelopak mata dibalik sedemikian rupa agar yang melihat takut. Anbak-anak yang takut benar-benar menangis. Dan pemilik mata merasa bangga lkarena usahanya berhasil untuk menakut-nakuti teman lain.
Permainan ini memerlukan ketahanan untuk berlama lama kelopak mata dibalik. Pedih jika lama terkena angin.
Permainan ini sering dilakukan pada malam hari. Biasanya, jika rumah keluarga atau tetangga punya hajat, anak-anak kecil diajak orang tuanya. Dan mereka berkelompok bermain. Bahkan untuk melengkapi dengan sarung. Sarung diikat di kepala, kemudian dibalik sehingga kepala tertutup kain sarung hanya kelihatan matanya.
USIL
Usil tapi hapy
Permainan ini biasanya dilakukan anak-anak di kelas. Karena dekat dengan kertas dan bolpoin.
Mereka yang suka usil menulis sesuyatu yang jelek atau menggelikan untuk ditempel dipunggung. Penempelan pasti tidak diketahui korban. Mungkin pura-pura bertanaya atau sok akrab sambil menyentuh punggung sasaran.
Setelah tertempel, diupayakan suapaya korban berdiri atau berjalan . Tentu saya semua teman tertawa melihat tulisan itu. Bagaimana tidak, ada siswa yang berjalan dan di belakangnya tertulis AKU GILA.
Kegaduan ini sering membuat guru marah. Meskipun bapak ibu guru kadang juga ikut tertawa melihat keulisan itu. Guru yang bijaksan, langsung melacak siapa penulisnya. setelah ditemukan, penulis disuruh ke depan membawa tulisan yang ditempel di punggung temannya. Dia disuruh membaca keras-keras berulang ulang.
Kelas gaush tapi ceria karena penulis akan membaca dengan nyaring "aku gila... aku giula..."
Rumah-Daun Kelapa
Rumah Ruymahan, Gedung Pentas
Masa kecil penuh imajinasi penuh kreasi.
Waktu yang lapang untuk bermain membuat banyak ide. membuat rumah-rumahan dari ranting dan dedaunan. Dibuat gotong royong tanpa melibatkan orang tua. sasaran utama biasanya daun dan pelepah kelapa sebagai dinding, Untuk menambah keteduhan dipilih daun pisang.
Jika sudah dirasa teduh siap dipakai, beramai -ramai menikmati rumah baru buatan kelompok mereka. kadang rumah ini bsia bertahan seminggu.
Jika bosan, mereka akan pindah ke tempat lain untuk membuat rumah rumahan baru. Mereka sangat bangga dengan hasil karyanya. Orang tua yang melihat biasanya hanya tersenyum dan menasehati untuk berhati-hati menggunakan pisau atau sabit
Panggung
Jika menemukan tempat yang agak tinggi, mereka menggunakan rumah-rumahan itu untuk digunakan sebagai panggun pentas seni.
Ada yang berperan sebagai sutradara, pemain atau yang lain sesuai imajinasinya.
Jika suka ludruk, ada yang tari remo, jula juli,d sb.
Jika suka dramna danksdut apa yang pernah mereka lihat akan ditirukan
Asyik, ramai, semarak dan rukun
KITIRAN DAUN SINGKONG
Kitiran? baling-baling?
daun singkong bisa menjadi permainan yang meriah.
Daun singkong dipetik bersama tangkainya. Dai=uynnya diptong hingga berbentuk melingkar. Jika sudah rapi, dijepitkan diantara jari telunjuk dan jari tengah untuk diputar.
Pemain yang paling lama bisa memeutar dan tidak jatuh itulah pemenangnya
Daun yang diambil biasanya yang besar dan sudah tua karena lebih kuat. Jika tangkainya besar mudah untuk diputar dan tidak mudah jatuh
Nisa juga dibuat kalung. Tangkainya diptong tanmpa mematahkan kulit tangkai, ke kitri dan ke kanan sehingga membentuk lingkaran. S ebagai liontin adalah daun yang diptor=ng melingkar tadi.
daun singkong bisa menjadi permainan yang meriah.
Daun singkong dipetik bersama tangkainya. Dai=uynnya diptong hingga berbentuk melingkar. Jika sudah rapi, dijepitkan diantara jari telunjuk dan jari tengah untuk diputar.
Pemain yang paling lama bisa memeutar dan tidak jatuh itulah pemenangnya
Daun yang diambil biasanya yang besar dan sudah tua karena lebih kuat. Jika tangkainya besar mudah untuk diputar dan tidak mudah jatuh
Nisa juga dibuat kalung. Tangkainya diptong tanmpa mematahkan kulit tangkai, ke kitri dan ke kanan sehingga membentuk lingkaran. S ebagai liontin adalah daun yang diptor=ng melingkar tadi.
GATHENG
Gatheng
peralatan yang diperlukan
batu atau kerang, bola atau batu pilihan sebagai "gaco" atau alat pemancing batu lain
Teknik permainan
batu pilihan sebagi "gaco" dilemparkan ke atas sambil mengambil batu ayang ada dibawah. Pengambilan sukses jika tangan tidak menyentuh batu yang lain "mil" dalam bahasa Jawa artinya menyentuh yang lain.
Jika "mil" maka pemain ganti yang lain. Jumlah pemain bergantung jumlah kesepakatan. Biasanya 2 sampai 4 orang. Jika terlalu banyak kesulitan duduk melingkar menghadapi batu permainan.
Jika memakai bola, bola dilempar ke atas dan menunggu satu pantulan untuk ditangkap. Sambil melempar bola, tangan mengambil batu yang diinginkan
KERANG
Jika bermain dengan kerang ada teknik lain
Kerang ditelunbgkupkan, kerang di balik dsb. Jika bola jatuh gagal ditangkap, pemain danti yang lain.
DELIKAN
DELIKAN
ndelik, bersembunyi
"Uwis... urung... uwis... urung
Sudah bersembunyi, tanya yang jaga sambil menutp matanya
Teman lain yang bersembunyi menjawab belum
pertanyaan itu berulang ulang sampai tidak ada jawaban dari temannya
jika tak ada jawaban berarti mereka telah bersembuni dan siap dicari
kalau penjaga nakal, dia tak mau mencari. tetapi "tunggu thetehk" menunggu ditemnpat jaga.
tholos = konangan, ketrahuan.
Kalau ketahuan sembunyinya, berarti tholos, ketahuan ganti yang mbesang atau jaga
ndelik, bersembunyi
"Uwis... urung... uwis... urung
Sudah bersembunyi, tanya yang jaga sambil menutp matanya
Teman lain yang bersembunyi menjawab belum
pertanyaan itu berulang ulang sampai tidak ada jawaban dari temannya
jika tak ada jawaban berarti mereka telah bersembuni dan siap dicari
kalau penjaga nakal, dia tak mau mencari. tetapi "tunggu thetehk" menunggu ditemnpat jaga.
tholos = konangan, ketrahuan.
Kalau ketahuan sembunyinya, berarti tholos, ketahuan ganti yang mbesang atau jaga
BERAYUN DAUN KEPALA
Bandulan Blarak
Bandulan. Berayun. Blarak adalah daun kelapa
Kalau ada daun kelapa yang masih hijau,menjuntai ke bawah pasti seneng. Bisa untuk bermain berayun/ Apakah tidak khawatir pelepah kelapa jatuh? Namanya anak-anak juga tidak mikir. Tentu saja orang tua khawatir
Tapi amsa dulu, orang tua sibuk di ladang ngurusi tanaman. sementara anak-anak disarankan bermain di rumah tetangga.
Ikat Kaki
IKAT KAKI
Kok aneh?
itulah bentuk kasih sayang orang tua. Untuk keselamatan anaknya yang masih kecil, jika dibonceng di belakang , kaki harus diikat seperti itu.
Mengapa \? Anak kecil kadang ngantuk jika dibonceng. Kalau ngantuk, lupa untuk menjaga kaki. Kaki yang terlena bisa masuk jeruji. Akibatnya, tentu saja terluka bahkan bisa bengkak. Karena masuk jeruji yang berputar.
Kok aneh?
itulah bentuk kasih sayang orang tua. Untuk keselamatan anaknya yang masih kecil, jika dibonceng di belakang , kaki harus diikat seperti itu.
Mengapa \? Anak kecil kadang ngantuk jika dibonceng. Kalau ngantuk, lupa untuk menjaga kaki. Kaki yang terlena bisa masuk jeruji. Akibatnya, tentu saja terluka bahkan bisa bengkak. Karena masuk jeruji yang berputar.
Kamis, 21 April 2016
TULUP
TULUP Bedil Bedilan
bambu kecil yang berlobang tanpa ruas
irisan/ tongkat bambu sebagai penusuk yang bisa masuk lobang bambu
bunga jambu sebagai peluru
Tulup, terbuat dari bambu kecil. Satu sebagai tempat peluru, satunya lagi sebagai pendorong peluru. Peluru yang sering dipakai adalah bunga jambu air
Bunga jambu air dimasukkan ke lobang oleuru. Karena lobang ukurannya lebih sempit dari kelopak bunga kambu, untuk memasukkan perlu dipukul pakai tangkai pendorong peluru. Setelah bisa masuk. barulah didorong akai alat dari bambu yang berfungsi sebagai pendorong. Tekanan udara di dalam lobang peluru itulah yang membuat letupan dan bunga jambu melesat kuat. jika kena tubuh terasa skit tetapi tidak menimbulkan luka
GERETAN UPIH
Geretan Pelepah Pinang
UPIH adalah nama pelpah pinang
Geretan dari kata geret yang artinya ditarik, menarik
Permainan ini diperlukan dua orang. satu yang menarik dan satu sebagai penumpang, yang ditarik
Bahan yang diperlukan biasanya berupa sampah. Sampah pelepah pinang yang jatuh, biasanya memiliki pangkal yang lebar. Lebarnya pelpah ini bisa dimanfaatkan untuk duduk, keludian ditarik dari ujung.
Teknik Bermain
Permainan jika hanya dua orang bertujuan menikmati perjalanan dengan cara ditarik. Sementara penumpang duduk bersila. Tidak boleh jongkok, karena jika jongkok pelepah akan cepat rusak.
Jika ada lebih dari dua apsang teman bermain, biasanya adu cepat.
Nilai Pedagogis
1.Demokrasi
Bermaion harus berpasangan tiudak bisa sebdiri. Berarti memrlukan teman untuk bisa bermain. Penarik dan yang ditarik bergantian.
2. Ramah Lingkungan
Karena memanfaatkan sampah, maka permainan ini sangat ramah lingkungan. Biasanya jika alat ini rusak dimanfaatkan sebagai kayu bakar
3. Cinta alam
Abak anak alan mencintai tanaman pinang karena berharap sampah pelepahnya bisa digunakan untuk bermain.
4. Sehat
<Murah meriah sehat gembira
UPIH adalah nama pelpah pinang
Geretan dari kata geret yang artinya ditarik, menarik
Permainan ini diperlukan dua orang. satu yang menarik dan satu sebagai penumpang, yang ditarik
Bahan yang diperlukan biasanya berupa sampah. Sampah pelepah pinang yang jatuh, biasanya memiliki pangkal yang lebar. Lebarnya pelpah ini bisa dimanfaatkan untuk duduk, keludian ditarik dari ujung.
Teknik Bermain
Permainan jika hanya dua orang bertujuan menikmati perjalanan dengan cara ditarik. Sementara penumpang duduk bersila. Tidak boleh jongkok, karena jika jongkok pelepah akan cepat rusak.
Jika ada lebih dari dua apsang teman bermain, biasanya adu cepat.
Nilai Pedagogis
1.Demokrasi
Bermaion harus berpasangan tiudak bisa sebdiri. Berarti memrlukan teman untuk bisa bermain. Penarik dan yang ditarik bergantian.
2. Ramah Lingkungan
Karena memanfaatkan sampah, maka permainan ini sangat ramah lingkungan. Biasanya jika alat ini rusak dimanfaatkan sebagai kayu bakar
3. Cinta alam
Abak anak alan mencintai tanaman pinang karena berharap sampah pelepahnya bisa digunakan untuk bermain.
4. Sehat
<Murah meriah sehat gembira
EGRANG BATHOK
EGRANG BATHOK
Egrang biasanya menggunakan bambu dengan ktinggian yang disesuaikan kemauan pemiliknya. tetapi egrang bathok tidak diperlukan ketinggian khusus. hanya setinggi temnpurung kelapa yang sudah dibelah.
Peralatan pun sederhana. Tali dan tempurung kelapa. Tali dimasukkan ke lubang tempurung kelapa. Dibawahnya diikatkan kayu kecil agar tali tidak tepas jika ditarik. Tempurung yang diperlukan dua buah, untuk kaki kiri dan kaki kanan.
PERMAINAN
permainan dilakukan dengan adu cepat. Ada suara khas jika digunakan untuk berjalan. Tali dijapit diantara ibi jari kakai, dan digunakan untuk alas kaki. Benturan tempurung kelapa dengan tanah menimbulkan suara khas, Nyaring bersama keceriaan anak - anak yang bermain.
Resiku permainan
Resiko permainan ini jika tali putus, pemain bisa jatuh. Atau, jika tempurung kelapa pecah, kaki bisa terluka.
Nilai Pendidikan
1. Kreatifitas
kreatifitas membuat permainan, kemampuan mengikat agar tidak lepas, pemilihan tempurung agar kuat diinjak
2. Keterampilan
keterampilan membersihkan tempurung agar tampil bersih cantik, keterampilan berjalan di atas tempurung kelapa, ketangkasan untuk berjalan cepat
3. Demokrasi
permainan ini jarang dilakukan sendiri. Pemain selalau mencari teman untuk adu cepat atau sekedar mencoba tempurung kelapa yang telah dibuat,
4. Sportifitas
Tak ada hadiah dalam perlombaan ini,. hanya kegembiraan jika menang dan rasa puas jika alatnya kelihatan bagus.
5. Menyehatkan
Oalhraga ringan ceria dan murah,
BERMAIN BAN SEPEDA
GLINDHINGAN
Glindhingan yuk...
Itu ajakan teman-teman jika akan bermain ban sepeda. Glindingan dari kara ngglindhing yang aretrinye berputar. Glindhingan memutarkan ban sepedas atau sepeda motor. Tapi waktu itu yang banyak adalah ban sepeda pancal, karena jarang yang memiliki sepeda motor. Ban yang dipakai adalah ban bekas. tentu saja meninggalkan bekas warna hitam di tangan atau di baju
Bermula dari kerangka tampah yang rusak. Karena pada masa itu jarang yang memili sepeda.
Setelah itu meningkat menggunakan ban bekas
bahkan yang paling asyik menggunakan peleg sepeda
semua serba bekas
Balapan
teknik permainanya adalah adu cepat. Beberapa teman siap dengan ban sepeda masing-masing. Dalam hitungan ketiga, pemain melaju bersama-sama ke tempat yang ditentukan. Ban diharapkan melaju cepat dengan dorongan tangan. Jika melaju lurus dan cepat, ban bisa cepat sampai. Namun jika ban melenceng, trentu saja kalah.
Tidak ada hadiah dalam permainan ini. Hanya luapan kegembiraan jika mencapai garis finis duluan.
Masuk Lingkaran Ban
Permainan yang lain adalah adu ketangkasa, ban yang diluncurkan menggelinding, dan pemilik ban berusaha lari untuk masuk lingkaran ban tanpa membuat ban jatuh atau berhenti. Jika berhasil, mereka dianggap menang.
Hambatan permainan ini jika kondisi ban terlalu aus. ban tidak bisa berputar dengan tegak, tetapi berkelok kelok karena kawat ban mungkin sudah rusak.
Pendidikan karakter dalam permainan ini
1. Olahraga murah meriah.
Ban yang digunakan ban bekas. Tidak membeli. Tempat bermain biasanya di halaman rumah.
2. Demokrasi
Bermain sendiri tidak asyik. Pasti memerlukan teman untuk merlomba, berkompetisi. cara bermain pun bersama sama. Berangkat bersama-sama.
3. Sportif
Mengajarkan untuk tanggungjawab dan menerima kemenangan lawan dengan terbuka. Pemenang tidak mendapat hadiah tetapi diakui oleh kelompoknya dalam bermain.
4
Glindhingan yuk...
Itu ajakan teman-teman jika akan bermain ban sepeda. Glindingan dari kara ngglindhing yang aretrinye berputar. Glindhingan memutarkan ban sepedas atau sepeda motor. Tapi waktu itu yang banyak adalah ban sepeda pancal, karena jarang yang memiliki sepeda motor. Ban yang dipakai adalah ban bekas. tentu saja meninggalkan bekas warna hitam di tangan atau di baju
Bermula dari kerangka tampah yang rusak. Karena pada masa itu jarang yang memili sepeda.
Setelah itu meningkat menggunakan ban bekas
bahkan yang paling asyik menggunakan peleg sepeda
semua serba bekas
Balapan
teknik permainanya adalah adu cepat. Beberapa teman siap dengan ban sepeda masing-masing. Dalam hitungan ketiga, pemain melaju bersama-sama ke tempat yang ditentukan. Ban diharapkan melaju cepat dengan dorongan tangan. Jika melaju lurus dan cepat, ban bisa cepat sampai. Namun jika ban melenceng, trentu saja kalah.
Tidak ada hadiah dalam permainan ini. Hanya luapan kegembiraan jika mencapai garis finis duluan.
Masuk Lingkaran Ban
Permainan yang lain adalah adu ketangkasa, ban yang diluncurkan menggelinding, dan pemilik ban berusaha lari untuk masuk lingkaran ban tanpa membuat ban jatuh atau berhenti. Jika berhasil, mereka dianggap menang.
Hambatan permainan ini jika kondisi ban terlalu aus. ban tidak bisa berputar dengan tegak, tetapi berkelok kelok karena kawat ban mungkin sudah rusak.
Pendidikan karakter dalam permainan ini
1. Olahraga murah meriah.
Ban yang digunakan ban bekas. Tidak membeli. Tempat bermain biasanya di halaman rumah.
2. Demokrasi
Bermain sendiri tidak asyik. Pasti memerlukan teman untuk merlomba, berkompetisi. cara bermain pun bersama sama. Berangkat bersama-sama.
3. Sportif
Mengajarkan untuk tanggungjawab dan menerima kemenangan lawan dengan terbuka. Pemenang tidak mendapat hadiah tetapi diakui oleh kelompoknya dalam bermain.
4
Langganan:
Postingan (Atom)