Kamis, 21 April 2016

BERMAIN BAN SEPEDA

GLINDHINGAN

Glindhingan yuk...
Itu ajakan teman-teman jika akan bermain ban sepeda. Glindingan dari kara ngglindhing yang aretrinye berputar. Glindhingan memutarkan ban sepedas atau sepeda motor. Tapi waktu itu yang banyak adalah ban sepeda pancal, karena jarang yang memiliki sepeda motor. Ban yang dipakai adalah ban bekas. tentu saja meninggalkan bekas warna hitam di tangan atau di baju

Bermula dari kerangka tampah yang rusak. Karena pada masa itu jarang yang memili sepeda.
Setelah itu meningkat menggunakan ban bekas
bahkan yang paling asyik menggunakan peleg sepeda
semua serba bekas


Balapan

teknik permainanya adalah adu cepat. Beberapa teman siap dengan ban sepeda masing-masing. Dalam hitungan ketiga, pemain melaju bersama-sama ke tempat yang ditentukan. Ban diharapkan melaju cepat dengan dorongan tangan. Jika melaju lurus dan cepat, ban bisa cepat sampai. Namun jika ban melenceng, trentu saja kalah.
Tidak ada hadiah dalam permainan ini. Hanya luapan kegembiraan jika mencapai garis finis duluan.

Masuk Lingkaran Ban


Permainan yang lain adalah adu ketangkasa, ban yang diluncurkan menggelinding, dan pemilik ban berusaha lari untuk masuk lingkaran ban tanpa membuat ban jatuh atau berhenti. Jika berhasil, mereka dianggap menang.

Hambatan permainan ini jika kondisi ban terlalu aus. ban tidak bisa berputar dengan tegak, tetapi berkelok kelok karena kawat ban mungkin sudah rusak.

Pendidikan karakter dalam permainan ini

1. Olahraga murah meriah.

Ban yang digunakan ban bekas. Tidak membeli. Tempat bermain biasanya di halaman rumah.

2. Demokrasi

Bermain sendiri tidak asyik. Pasti memerlukan teman untuk merlomba, berkompetisi. cara bermain pun bersama sama. Berangkat bersama-sama.

3. Sportif

Mengajarkan untuk tanggungjawab dan menerima kemenangan lawan dengan terbuka. Pemenang tidak mendapat hadiah tetapi diakui oleh kelompoknya dalam bermain.

4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar