Kamis, 21 Juli 2016

OPAK GAMBIR

opak gambir
dibuat beramai ramai
di rumah salah satu tetangga
mengisi liburan puasa
belum ada yang dilipat lkarena memerlukan gula yang lebih banyak


jika akan punya gawe
sebulan sebelumnya sudah nyicil membuat opak gambir

Jumat, 22 April 2016

GEDRIK


bisa hanya dengan melompati petak petak, bisa juga ditambah dengan kemampuan mendorong pecahan genting agar selamat sampai di tujuan

LOMPAT?


dimulai dari memasang satu telapak kaki dilompati, jika berhasil ditambah dua telapak kaki, dan seterusnya tergantung jumlah teman yang ikut permainan.

KETAPEL PLINTHENGAN

Alatnya sederhana. 
Cukup mencari ranting kayu yang berbentuk V, diikat dengan tali karet, ditengah tengah tali diberi kain atau karet yang agak lebar untuk membungkus batu.

Alat ini sering digunakan untuk mengusir burung di sawah atau berburu burung atau mengusir burung lainnya

Bisa juga untuk bermain perang perangan. salingf melempar batu dengan lat ketapel ini.


GENDIRAN CIRAK

 Gendiran. Yang kalah di gendir. Digendir maksudnya dijatuhi kelerang dari atas

Permainan ini dimuai dari wok, lobang di tanah. Dari jarak yang ditentukan, peserta permainan melempar kelereng ke lobang yang telah dibuat. Yang bisa masuk atau mendekati masuk lonag itu lah pemenang.

Cirak
adu ketangkasan, yang menang berhak memiliki kelereng yang diadu

Kar cuk lu mbel bruk...cakar cucuk jalu jembel kabruk. ada yang mengatakan endog endog an

Kar cuk lu mbel bruk...cakar cucuk jalu jembel kabruk
ada yang bilang ini endog endogan




SETAN


Setan?
Ya itulah permainan anak-anak.
Kelopak mata dibalik sedemikian rupa agar yang melihat takut. Anbak-anak yang takut benar-benar menangis. Dan pemilik mata merasa bangga lkarena usahanya berhasil untuk menakut-nakuti teman lain.

Permainan ini memerlukan ketahanan untuk berlama lama kelopak mata dibalik. Pedih jika lama terkena angin.

Permainan ini sering dilakukan pada malam hari. Biasanya, jika rumah keluarga atau tetangga punya hajat, anak-anak kecil diajak orang tuanya. Dan mereka berkelompok bermain. Bahkan untuk melengkapi dengan sarung. Sarung diikat di kepala, kemudian dibalik sehingga kepala tertutup kain sarung hanya kelihatan matanya.



USIL


Usil tapi hapy

Permainan ini biasanya dilakukan anak-anak di kelas. Karena dekat dengan kertas dan bolpoin.

Mereka yang suka usil menulis sesuyatu yang jelek atau menggelikan untuk ditempel dipunggung. Penempelan pasti tidak diketahui korban. Mungkin pura-pura bertanaya atau sok akrab sambil menyentuh punggung sasaran.

Setelah tertempel, diupayakan suapaya korban berdiri atau berjalan . Tentu saya semua teman tertawa melihat tulisan itu. Bagaimana tidak, ada siswa yang berjalan dan di belakangnya tertulis AKU GILA.

Kegaduan ini sering membuat guru marah. Meskipun bapak ibu guru kadang juga ikut tertawa melihat keulisan itu. Guru yang bijaksan, langsung melacak siapa penulisnya. setelah ditemukan, penulis disuruh ke depan membawa tulisan yang ditempel di punggung temannya. Dia disuruh membaca keras-keras berulang ulang.

Kelas gaush tapi ceria karena penulis akan membaca dengan nyaring "aku gila... aku giula..."

Rumah-Daun Kelapa


Rumah Ruymahan, Gedung Pentas


Masa kecil penuh imajinasi penuh kreasi.

Waktu yang lapang untuk bermain membuat banyak ide. membuat rumah-rumahan dari ranting dan dedaunan. Dibuat gotong royong tanpa melibatkan orang tua. sasaran utama biasanya daun dan pelepah kelapa sebagai dinding, Untuk menambah keteduhan dipilih daun pisang.

Jika sudah dirasa teduh siap dipakai, beramai -ramai menikmati rumah baru buatan kelompok mereka. kadang rumah ini bsia bertahan seminggu.

Jika bosan, mereka akan pindah ke tempat lain untuk membuat rumah rumahan baru. Mereka sangat bangga dengan hasil karyanya. Orang tua yang melihat biasanya hanya tersenyum dan menasehati untuk berhati-hati menggunakan pisau atau sabit

Panggung

Jika menemukan tempat yang agak tinggi, mereka menggunakan rumah-rumahan itu untuk digunakan sebagai panggun pentas seni.
Ada yang berperan sebagai sutradara, pemain atau yang lain sesuai imajinasinya.
Jika suka ludruk, ada yang tari remo, jula juli,d sb.
Jika suka dramna danksdut apa yang pernah mereka lihat akan ditirukan
Asyik, ramai, semarak dan rukun

KITIRAN DAUN SINGKONG

Kitiran? baling-baling?

daun singkong bisa menjadi permainan  yang meriah.

Daun singkong dipetik bersama tangkainya. Dai=uynnya diptong hingga berbentuk melingkar. Jika sudah rapi, dijepitkan diantara jari telunjuk dan jari tengah untuk diputar.
Pemain yang paling lama bisa memeutar dan tidak jatuh itulah pemenangnya

Daun yang diambil biasanya yang besar dan sudah tua karena lebih kuat. Jika tangkainya besar mudah untuk diputar dan tidak mudah jatuh

Nisa juga dibuat kalung. Tangkainya diptong tanmpa mematahkan kulit tangkai, ke kitri dan ke kanan sehingga membentuk lingkaran. S ebagai liontin adalah daun yang diptor=ng melingkar tadi.

GATHENG



Gatheng

peralatan yang diperlukan
batu atau kerang, bola atau batu pilihan sebagai "gaco" atau alat pemancing batu lain

Teknik permainan

batu pilihan sebagi "gaco" dilemparkan ke atas sambil mengambil batu ayang ada dibawah. Pengambilan sukses jika tangan tidak menyentuh batu yang lain "mil" dalam bahasa Jawa artinya menyentuh yang lain.

Jika "mil" maka pemain ganti yang lain. Jumlah pemain bergantung jumlah kesepakatan. Biasanya 2 sampai 4 orang. Jika terlalu banyak kesulitan duduk melingkar menghadapi batu permainan.

Jika memakai bola, bola dilempar ke atas dan menunggu satu pantulan untuk ditangkap. Sambil melempar bola, tangan mengambil batu yang diinginkan

KERANG

Jika bermain dengan kerang ada teknik lain

Kerang ditelunbgkupkan, kerang di balik dsb. Jika bola jatuh gagal ditangkap, pemain danti yang lain.

DELIKAN

DELIKAN

ndelik, bersembunyi

"Uwis... urung... uwis... urung

Sudah bersembunyi, tanya yang jaga sambil menutp matanya
Teman lain yang bersembunyi menjawab belum
pertanyaan itu berulang ulang sampai tidak ada jawaban dari temannya
jika tak ada jawaban berarti mereka telah bersembuni dan siap dicari

kalau penjaga nakal, dia tak mau mencari. tetapi "tunggu thetehk" menunggu ditemnpat jaga.

tholos = konangan, ketrahuan.
Kalau ketahuan sembunyinya, berarti tholos, ketahuan ganti yang mbesang atau jaga



BERAYUN DAUN KEPALA


Bandulan Blarak



Bandulan. Berayun. Blarak adalah daun kelapa

Kalau ada daun kelapa yang masih hijau,menjuntai ke bawah  pasti seneng. Bisa untuk bermain berayun/ Apakah tidak khawatir pelepah kelapa jatuh? Namanya anak-anak juga tidak mikir. Tentu saja orang tua khawatir

Tapi amsa dulu, orang tua sibuk di ladang ngurusi tanaman. sementara anak-anak disarankan bermain di rumah tetangga.

Ikat Kaki

 IKAT KAKI

Kok aneh?

itulah bentuk kasih sayang orang tua. Untuk keselamatan anaknya yang masih kecil, jika dibonceng di belakang , kaki harus diikat seperti itu.
Mengapa \? Anak kecil kadang ngantuk jika dibonceng. Kalau ngantuk, lupa untuk menjaga kaki. Kaki yang terlena bisa masuk jeruji. Akibatnya, tentu saja terluka bahkan bisa bengkak. Karena masuk jeruji yang berputar.


Kamis, 21 April 2016

TULUP


TULUP Bedil Bedilan

bambu kecil yang berlobang tanpa ruas

irisan/ tongkat bambu sebagai penusuk yang bisa masuk lobang bambu

bunga jambu sebagai peluru


 Tulup, terbuat dari bambu kecil. Satu sebagai tempat peluru, satunya lagi sebagai pendorong peluru. Peluru yang sering dipakai adalah bunga jambu air

 Bunga jambu air dimasukkan ke lobang oleuru. Karena lobang ukurannya lebih sempit dari kelopak bunga kambu, untuk memasukkan perlu dipukul pakai tangkai pendorong peluru. Setelah bisa masuk. barulah didorong akai alat dari bambu yang berfungsi sebagai pendorong. Tekanan udara di dalam lobang peluru itulah yang membuat letupan dan bunga jambu melesat kuat. jika kena tubuh terasa skit tetapi tidak menimbulkan luka

GERETAN UPIH

Geretan Pelepah Pinang
UPIH adalah nama pelpah pinang
Geretan dari kata geret yang artinya ditarik, menarik



Permainan ini diperlukan dua orang. satu yang menarik dan satu sebagai penumpang, yang ditarik
Bahan yang diperlukan biasanya berupa sampah. Sampah pelepah pinang yang jatuh, biasanya memiliki pangkal yang lebar. Lebarnya pelpah ini bisa dimanfaatkan untuk duduk, keludian ditarik dari ujung.

Teknik Bermain



Permainan jika hanya dua orang bertujuan menikmati perjalanan dengan cara ditarik. Sementara penumpang duduk bersila. Tidak boleh jongkok, karena jika jongkok pelepah akan cepat rusak.
Jika ada lebih dari dua apsang teman bermain, biasanya adu cepat.

Nilai Pedagogis

1.Demokrasi

Bermaion harus berpasangan tiudak bisa sebdiri. Berarti memrlukan teman untuk bisa bermain. Penarik dan yang ditarik bergantian.

2. Ramah Lingkungan

Karena memanfaatkan sampah, maka permainan ini sangat ramah lingkungan. Biasanya jika alat ini rusak dimanfaatkan sebagai kayu bakar

3. Cinta alam

Abak anak alan mencintai tanaman pinang karena berharap sampah pelepahnya bisa digunakan untuk bermain.

4. Sehat

<Murah meriah sehat gembira

EGRANG BATHOK


EGRANG BATHOK

Egrang biasanya menggunakan bambu dengan ktinggian yang disesuaikan kemauan pemiliknya. tetapi egrang bathok tidak diperlukan ketinggian khusus. hanya setinggi temnpurung kelapa yang sudah dibelah.
Peralatan pun sederhana. Tali dan tempurung kelapa. Tali dimasukkan ke lubang tempurung kelapa. Dibawahnya diikatkan kayu kecil agar tali tidak tepas jika ditarik. Tempurung yang diperlukan dua buah, untuk kaki kiri dan kaki kanan.

PERMAINAN

permainan dilakukan dengan adu cepat. Ada suara khas jika digunakan untuk berjalan. Tali dijapit diantara ibi jari kakai, dan digunakan untuk alas kaki. Benturan tempurung kelapa dengan tanah menimbulkan suara khas, Nyaring bersama keceriaan anak - anak yang bermain.

Resiku permainan

Resiko permainan ini jika tali putus, pemain bisa jatuh. Atau, jika tempurung kelapa pecah, kaki bisa terluka.

Nilai Pendidikan

1. Kreatifitas
kreatifitas  membuat permainan, kemampuan mengikat agar tidak lepas, pemilihan tempurung agar kuat diinjak

2. Keterampilan
keterampilan membersihkan tempurung agar tampil bersih cantik, keterampilan berjalan di atas tempurung kelapa, ketangkasan untuk berjalan cepat

3. Demokrasi

permainan ini jarang dilakukan sendiri. Pemain selalau mencari teman untuk adu cepat atau sekedar mencoba tempurung kelapa yang telah dibuat,

4. Sportifitas

Tak ada hadiah dalam perlombaan ini,. hanya kegembiraan jika menang dan rasa puas jika alatnya kelihatan bagus.

5. Menyehatkan

Oalhraga ringan ceria dan murah,

BERMAIN BAN SEPEDA

GLINDHINGAN

Glindhingan yuk...
Itu ajakan teman-teman jika akan bermain ban sepeda. Glindingan dari kara ngglindhing yang aretrinye berputar. Glindhingan memutarkan ban sepedas atau sepeda motor. Tapi waktu itu yang banyak adalah ban sepeda pancal, karena jarang yang memiliki sepeda motor. Ban yang dipakai adalah ban bekas. tentu saja meninggalkan bekas warna hitam di tangan atau di baju

Bermula dari kerangka tampah yang rusak. Karena pada masa itu jarang yang memili sepeda.
Setelah itu meningkat menggunakan ban bekas
bahkan yang paling asyik menggunakan peleg sepeda
semua serba bekas


Balapan

teknik permainanya adalah adu cepat. Beberapa teman siap dengan ban sepeda masing-masing. Dalam hitungan ketiga, pemain melaju bersama-sama ke tempat yang ditentukan. Ban diharapkan melaju cepat dengan dorongan tangan. Jika melaju lurus dan cepat, ban bisa cepat sampai. Namun jika ban melenceng, trentu saja kalah.
Tidak ada hadiah dalam permainan ini. Hanya luapan kegembiraan jika mencapai garis finis duluan.

Masuk Lingkaran Ban


Permainan yang lain adalah adu ketangkasa, ban yang diluncurkan menggelinding, dan pemilik ban berusaha lari untuk masuk lingkaran ban tanpa membuat ban jatuh atau berhenti. Jika berhasil, mereka dianggap menang.

Hambatan permainan ini jika kondisi ban terlalu aus. ban tidak bisa berputar dengan tegak, tetapi berkelok kelok karena kawat ban mungkin sudah rusak.

Pendidikan karakter dalam permainan ini

1. Olahraga murah meriah.

Ban yang digunakan ban bekas. Tidak membeli. Tempat bermain biasanya di halaman rumah.

2. Demokrasi

Bermain sendiri tidak asyik. Pasti memerlukan teman untuk merlomba, berkompetisi. cara bermain pun bersama sama. Berangkat bersama-sama.

3. Sportif

Mengajarkan untuk tanggungjawab dan menerima kemenangan lawan dengan terbuka. Pemenang tidak mendapat hadiah tetapi diakui oleh kelompoknya dalam bermain.

4

Minggu, 27 Maret 2016

CERET TAUN

TULUNGAGUNG TEMPO DULU

 CERET TAUN

 Angin lesus, ceret taun, sekarang dikenal dengan puting beliung.

Puting beliung sudah terjadi sejak dulu. Apalagi masa kecilku banyak pepohonan besar di pekarangan rumah. Batas pekarangan antar tetangga selalau ditanami tanaman keras dan pohon kelapa.

Waktu saya kuliah tahun 84, teman-teman mengakatan bahwa rumah orang tuaku seperti hutan. Banyak pohon maoni dan pohopn sengon tinggi menjulang.

Kata bapak saya, jika perlu kayu untuk rumah nggak usah beli.

 Yang membuat saya sampai sekarang tidak mengerti, jika mendung tebal, angin pasti datang , burung2 berteriak2 memberi isyarat,

Orang tua selalu melemparkan benda2 tajam seperti cangkul, sabit, dandang tembaga.
menurut kakek nenek benda benda tersebut "diangokne"  Iki lo tak sangoni ndang ngaliha aja ganggu gawe neng daerah kene. Aja liwat kene. Dalanmu lor etan kana lo.

Tugas saya mengikat tiang penjaga rumah (saka guru) dengan kain panjang.

Mengapa titir? kentongan? teriak teriak? memberi tahu bahwa kedatangan ceret tahun ketahuan agar tidak jadi mampir

Jika mendung hitam, berbentuk seperti keris, pertanda ceret tahun akan datang.. Jika ceret tahun ketahuan jadilah lesus. Dan gagal menjadi angin topan

 Sementara kami berhamburan keluar rumah sambil berteriak "ceret taun... ceret tahun... diikuti oleh para tetangga. Kentongan "titir" tanda bahaya pun dibunyikan.
Kadang angin lewat sebentar tanpa hujan. Kadang angin dan hujan pun tanpa kompromi datang bersamaan. Ketika reda, barulah ada kabar beberapa pohon tumbang, ada rumah yang tertimpa pohon.


JLANTAH

TULUNGAGUNG TEMPO DULU

 JLANTAH
 Jlantah. Anak-anak sekarang tidak mengenal kata-kata itu.

Jlantah adalah minyak goreng bekas. Masa kecil saya, makan pakai jlantah dicampur garam merupakan hal yang biasa. Apalagi kalau bekas untuk menggoreng tempe. Wah enak banget. Masa itu, ekonomi serba sulit. Lauk telor goreng saja belum tentu seminggu sekali. Minyak goreng pin langka. Hanya pemilik kelapa lah yang biasanya membuat minyak "klentik" dari buah kelapa yang dipetikd ari kebun mereka.

SAMBEL KOREK

TULUNGAGUNG TEMPO DULU

 SAMBEL KOREK
 Sambal korek adalah sambal yang dibuat dari kelapa yang diraut, dikasih garam dan bawang putih dicampur jadi satu.

 Yang bikin istimewa, sambalnya tidak digoreng, tetapi ditaruh di kreweng (pecahan genteng) yang dibakar sampai membara.

 Ketika genteng yang dibakar di tungku telah membara, kreweng diangkat di cobek, sambal ditaburkan di atasnya, dututup kekep (penutup dari tanah liat) beberapa menit. Setelah dibuka, bau harum telah menyengat dan sambal kreweng siap disantap.

Aroma kelapa yang masak karena dibakar oleh bara pecahan genteng sunggih istimewa.

GAPLEK GADUNG

TULUNGAGUNG TEMPO DULU

 GAPLEK GADUNG

 Kedengaranya aneh ya. Tapi ini makanan saya ketika masih SD.

Bapak saya rajin menanam pala kependem (tanaman umbi-umbian) Pagar pekarangan berisi tanaman keras, dan di sekitar tanaman kersebut ditanami bermacam-macam tanaman. Ubi rambat, katak, gembili, termasuk gadung.

 Setiap musim panen gadung, kami sering lembur sampai jam 10 malam untuk mengolahnya. Yang berbeda dengan gadung sekarang adalah pembuatan gaplek gadung.

 Cara membuatnya hampir sama dengan pembuatan krupuk gadung. Perbedaanya, ketika membuat krupuk, gadung yang telah diolah direbus di air panas. tetapi jika ingin membuat gaplek, gadung masih direndam satu malam lagi, baru dijemur sampai kering dan berwarna putih.

Untuk memasaknya, gadung yang telah menjadi gaplek direndam dulu satu malam, barulah dikukus, disajikan hangat dengan ditaburi kelapa diparut dan garam.

 Bahkan tetangga yang ikut membantu di sawah sangat senang jika dimasakkan gaplek gadung.

Namun cara memasak dan mengolahnya perlu perlakuan khusus, agar tidak menimbulkan keracunan
bagi yang makan.

SAMBEL BLONDHO

TULUNGAGUNG TEMPO DULU SAMBEL BLONDHO Terinspirasi critane P Mukani Bio Farmer, njur kelingan sambel blondo. Blondo, adalah ampas minyak goreng (minyak klentik) yaitu minyak yang terbuat dari kelapa. Biasanya, para petani yang memiliki kelapa selalau membuat minyak goreng dengan mengolah sendiri. Setalah kelapa diambil santan yang kental, lantas direbus. S elama merebus, harus selalau diaduk, agar ampas yang timbul dari pemisahan air dan minyak kelapa tidak lengket. Selain itu agar ampasnya cantik dan bisa dimanfaatkan untuk makanan. Ampas yang telah terpisah dengan minyak dibungkus tapas (apa ya bahasa Indonesianya) dan diperas agar minyaknya keluar hingga kadar minyak dalam ampas seminim mungkin. Ampas inilah yang dinamakan blondo. Blondo bisa dibuat sambal. Bumbunya cukup bawang putih dan garam, tentu saja pakai cabe. Blondo bisa juga dibungkus tepung dan digoreng. Orang jawa mengatakan dhudho balen. Duda rujuk. Mengapa dikatakan dudo balen? Blondo semula adalah santan yang akhirnya menjadi minya, dan dikatakan blondo setelah berpisah dengan minyak. la kalau digoreng berarti kembali lagi bersatu dengan minyak. Ah isa isa wae wong Jawa ki.

MENCIUM BEKAS RODA

TULUNGAGUNG TEMPO DULU MENCIUM BEKAS RODA

 Sepeda motor waktu tahun 70 an adalah barang mewah. Dalam satu desa, tidak ada 5 orang yang mampu memiliki. Sepeda motor yang mereka miliki, rat-rata jenis vespa.

Kalau sore hari, naik vespa, pakai sarung manggis, bekopyah. Wah kelihatan banget sebagai seorang "piyayi". S

ebagai anak dari keluarga yang tidak mampu, ada kebiasaan unik yang kami lakukan. Kalau ada motr lewat, segera berebut mencium bau bensin di bekas ban sepeda motor yang menempel di tanah berdebu itu. Anehnya, itu pin berebut adu cepat. Tak peduli di belakang ada sepeda onthel yang lewat. Pernah juga terjadi tertabrak sepeda karena bereput menmcium bekas ban motor yang baru lewat itu. Padahal jalan belum beraspa. Tentu saja berdebu

 Entah apa maksudnya, sampai sekarang juga hanya bisa tersenyum mengenang keunikan itu.

Melihat Filem

ULUNGAGUNG TEMPO DULU MELIHAT FILEM,

sangu opak tela Kalau akan ada pemutaran film, biasanya didahuli bende, ledang.

Bende, ledang ya sama seprti sekarang, pengumuman keliling membawa sepeda motor dan membawa pengeras suara.

Tempatnya biasanya di pasar. Pasar jaman dulu selalu punya tanah lapang, sehingga luas untuk pemutaran film. Penontonnya banyak, berjubel, lesehan.

Karena orang tua tidak memiliki uang untuk uang saku beli jajan ketika nonton, sebelum berangkat sudah disiapkan jajan untuk bekal nonton.

Yang biasanya selalu siap, krupuk singkong. Krupuk buatan sendiri yang dipreses dengan cara diparut, dibikin jenang. lantas diratakan di atas daun pisang. Setelah daunnya agak kering, barulah krupuk dipisahkan dengan daun yang menjadi alasnya.

Setelah itu baru dipotong sesuai ukuran untuk dijemur lagi agar kering dan siap digoreng. Krupuk singkong, sebagai bekal melihat film. Hemat karena tak perlu uang saku, sehat karena gorengan sendiri.

NASI LIWET

TULUNGAGUNG TEMPO DULU

 NGLIWET

 Ngliwet adalah memasak nasi yang hanya cukup direbus seperti dalam gambar ini. Namun yang saya ceritakan, adalah ngliwet di kaleng bekas susu.

Setiap sore, menjelang tidur, jika akan makan sahur untuk puasa Senin Kemis, saya diajari ngliwet. Cara memasaknya, beras satu cangkir direbus dengan cara dimasukkan ke kaleng (setelah dicuci bersih). Kaleng digantung di depan tungku, dan hanya dipanasai pakau blarak (daun kelapa kering). Karena hanya sedikit, tentu saja cepat mendidih.

Jika sudah masak, dan air tinggal sedikit, kaleng ditutupi daun pisang, baru ditutup lagi dengan lepek (piring kecil pelengkap cangkir) barulah ditinggalkan tidur. Ketika bangun untuk makan sahur, nasi masih hangat, aroma daun pisang harum menggugah selera.

Kripik Singkong Bakar

TULUNGAGUNG TEMPO DULU OPAK TELO BAKAR. Setiap selesai masak, biasanya tungku masih panas, masih ada bara api, masih ada abu yang panas. Nah anak-anak kecil mulai beraksi dengan hobinya. Membakar krup[uk singkong. Dibakar? krupuk siapkan penjepit berupa kayu atau bambu yang dibelah seditit ujungnya untuk menjepit krupuk singkong yang masih mentah. Taruh di atas bara api. Bukan api menyala lo. Bolak bali, setelah warna berubah diangkat. Krupuk siap santap. Enak lo. Jika bara tidak ada, tinggal abu panas, masih tetap bisa berkreasi. Abu panas diratakan, jika ada bara disishkan, agar kerukuk yang dibakar tidak terbakar. Jika abu siap, krupuk dimasukkan ke abu panas, sambil ditip abu panas yang lain diratakan. Jangan lama-lama khawatir hangus. Krupuk bakar siap santap. Untuk mebersihkan abunya cukup disentil pakai jari. Nyoba lagi yuk an

GERHANA BULAN

TULUNGAGUNG TEMPO DUDU

 BLENDRONG

 Blendorng adalah istilah untuk peristiwa gerhana bulan. Jika ada blendrong, kami semua keluar rumah, Bulan purnama mulai redup karena pertanda terjadi gerhana bulan.

Kata nenek moyang kami, jika terjadi gerhana bulan, itu pertanda ada raksasa yang makan bulan.

Maka kami beramai-eamai memukul kentongan  ada pula yang memukul lesung agar bulan yang ditelan raksasa segera dimuntahkan.

Dengan kesabaran menunggu, bulan pun dimuntahkan juga. Dan kentongan pun diam. Karena raksasa tidak jadi makan bulan. Bahkan mereka yang sedang mengandung bersembunyi di bawah kolong, dan pusarnya diolesi abu dapur sebagai tulak balak agar bayi selamat