Kamis, 10 Desember 2015

JALUR PERAHU DARI PAKEL KE TULUNGAGUNG

Pangkalan perahu

Pecuk beropa daratam. Selatan jalan raya Desa Pecuk berupa rawa, sehingga sekarang tanahnya tinggi selatan.

Timur rumah Pak Carik Lama, barat SD Pecuk 1, dulu ada sumber air yang tak pernah kering di musim kemarau.

jalan dari Desa pecuk sampai Ke Pakel dan Sodo ada;ah jalan lama. bentuknya berkelok mengikuti tepian rawa.

SMPN Pakel 1 dulu berupa rawa sampai ke Desa Wates. Di Desa Wates, dulu banyak rumah rumah rawa. dari bambu bertingkat

Batas darat dari Pecuk, Sanan, Bangun Jaya, berupa darat. Ngrance sebagaian barat yang berupa daratan
Sanan barat jalan berupa rawa rawa. Dusun Bogor, dulu berupa rawa, ada yang naik perahu. Perahu dari wit arem. Perahu aren juga dinamakan Perahu Bogor. Ada yang tenggelam di rawa, membawa perahu Bogor, dinamakan Bogor.


Jika ingin ke Tulungagung, dari Desa Pecuk menuju ke Wates,  atau naik perahu dari Pecuk Ke Campurdarat, timur jembatan. Barulah jalan kakai atau naik dokar ke Tulungagung.

Kalau Tulungagung banjir, termasuk alon alon,


Gempolan daratan Kendal berupa rawa, sampai dukuh Jeruk, Desa Dukuh ke utara berupa daratan
Naik perahu terahir sampai ke dukuh (Sekarang SMPN 2 Gondang)
Dari Dukuh ke utara berupa daratan. Jadi jalan raya sekarang adalah jalan lama bukan jalan bentukan baru . Mulai dari Kendal, Jeruk sampai Gempolan ke selatan sampai suweden rawa. sampai di Gebang

Suweden ke tumur sampai Gesikan beruparawa sampai desa wates



2 komentar:

  1. Akan semakin menarik jika setiap artikel tempo dulu di dukung dengan foto

    BalasHapus
  2. Kok uraian kalimatnya deskripsinya kaku ya, kata2nya singkat narasinya kurang luwes...tapi lumayan sedikit bisa menginformasikan kondisi mulai Dukuh, jeruk, Kendal, Gempolan dan Suweden..

    BalasHapus