Minggu, 27 Maret 2016

SAMBEL BLONDHO

TULUNGAGUNG TEMPO DULU SAMBEL BLONDHO Terinspirasi critane P Mukani Bio Farmer, njur kelingan sambel blondo. Blondo, adalah ampas minyak goreng (minyak klentik) yaitu minyak yang terbuat dari kelapa. Biasanya, para petani yang memiliki kelapa selalau membuat minyak goreng dengan mengolah sendiri. Setalah kelapa diambil santan yang kental, lantas direbus. S elama merebus, harus selalau diaduk, agar ampas yang timbul dari pemisahan air dan minyak kelapa tidak lengket. Selain itu agar ampasnya cantik dan bisa dimanfaatkan untuk makanan. Ampas yang telah terpisah dengan minyak dibungkus tapas (apa ya bahasa Indonesianya) dan diperas agar minyaknya keluar hingga kadar minyak dalam ampas seminim mungkin. Ampas inilah yang dinamakan blondo. Blondo bisa dibuat sambal. Bumbunya cukup bawang putih dan garam, tentu saja pakai cabe. Blondo bisa juga dibungkus tepung dan digoreng. Orang jawa mengatakan dhudho balen. Duda rujuk. Mengapa dikatakan dudo balen? Blondo semula adalah santan yang akhirnya menjadi minya, dan dikatakan blondo setelah berpisah dengan minyak. la kalau digoreng berarti kembali lagi bersatu dengan minyak. Ah isa isa wae wong Jawa ki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar